Hampir satu bulan hari raya Idul Fitri berlalu… Tetapi
apakah kita tahu curahan hati para Tenaga Kerja Indonesia di negeri
Taiwan selama berpuasa? Baca antologi “Puisi Ramadhan 1431 H” oleh
Komunitas Penulis Indonesia Taiwan yg diedit oleh Okti Li ini. (aih,
jadi narsis dech hahaha) Itu emang narasinya seperti itu lho ya! Ini kan
sekaligus promosi juga hehehe…
Intinya,
para TKI Taiwan dari berbagai sektor yang saya rangkul dalam sebuah
wadah sederhana (group di FB) mengadakan diskusi dan semacam komunitas
kepenulisan dimana didalamnya kita saling berbagi dan saling mengoreksi.
KOPIT (Komunitas Penulis Indonesia-Taiwan) adalah tempat sederhana para
TKI Taiwan yang isinya mayoritas babu-babu yang pegangan dan
jinjingannya Asus dan atau Acer (Ceileee… gayanya!) Gak dech, gak semua
diperbolehkan punya laptop kok sama majikannya.
Karya
pertama ini berupa kumpulan puisi, dan alhamdulillah sudah diebook-kan.
GRATIS! hehehe… Kompasianer yang ingin membacanya bisa mendownload di
penyedia layanan (sudah saya bilang ini promosi hehehe) Karya kedua
dalam tahap pengeditan, isi naskahnya masih RHS alias belum bisa
dipublikasikan (tiap kali kami buat tema penulisan yang berbeda-beda)
kalau sudah jadi nanti saya kabari lagi (Tapi gak janji ya)
Puisi-puisi
karya para Perawat dan Penata Laksana Rumah Tangga (serta ada juga
Pelaut) di Taiwan ini merupakan jeritan hati sekaligus bentuk perjuangan
untuk sekedar didengar dan diperhatikan, khususnya oleh para majikan,
pemerintahan, dan segenap pemerhati sastra dunia. Mereka benar-benar
mempunyai semangat juang yang menggelora dalam menceritakan bagaimana
jiwa-jiwa mereka terpedaya di negeri Formosa. Mereka berbagi dan
berteriak pada dunia dengan segala keterbatasan; waktu disela-sela
penatnya rutinitas kerja; alat masih banyak yang menggunakan handphone
bahkan ada juga secara manual menuliskannya di kertas biasa. Sangat
menyentuh…
Puisi-puisi ini adalah jeritan
hati sekaligus bentuk perjuangan dalam menyampaikan aspirasi, bahwa TKA
(Tenaga Kerja Asing) di Taiwan juga manusia yang beragama, mempunyai HAM
yang secara nyata dilindungi oleh undang-undang, untuk didengar dan
diperhatikan khusunya oleh para majikan, pemerintahan, dan segenap
pemerhati sastra dunia.
DOWLOAD DISINI



0 komentar
Posting Komentar